MARTAPURA - Petani di Kabupaten Banjar tetap menggelar panen padi, kendati saat ini tengah mewabah virus corona. Namun ini sejalan dengan harapan yang dikemukakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa sektor pertanian harus tetap hidup dan tidak boleh terhenti.
“Para petani atau insan pertanian di manapun berada, sebagai pejuang dan garda terdepan dalam penyediaan pangan, harus tetap melakukan kegiatan olah tanah, olah tanam hingga panen padi,” tutur Menteri SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyebut geliat sektor pertanian di tengah situasi darurat pandemi Covid-19 tidak menurun.
Hal ini ditunjukkan dengan tetap berlangsungnya kegiatan di sawah, dan juga meningkatnya minat berusaha. Bahkan di subsektor tanaman pangan pun terlihat naik melalui program Kostratani dan Kostraling yang dijalankan Mentan SYL.
Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19), Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menjamin ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan terus mendorong produksi padi.
“Kami tetap optimis dan terus mempertahankan produksi padi ini meningkat terlebih di tengah wabah virus Corona, produksi padi harus tetap tinggi, petani panen raya,” ujarH. Marhadiansyah SP selaku Kordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Astambul.
Seperti halnya yang diungkapkan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mekar Sari di Desa Pingaran Ulu, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kartiko, di mana mereka berhasil memanen padi seluas 5 hektare varietas Mekongga Produktivitas 6,7 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektare, Kamis (28/5/2020).
Penyuluh pertanian Astyana Rahayu S.Pt mengatakan, dirinya akan terus memberikan pendampingan terhadap para petani dan memastikan kegiatan bertani agar tetap berjalan.
“Saya berharap para petani tetap tekun dan tetap semangat dalam melakukan kegiatan bertani, walaupun tanaman padi sering diserang oleh hama burung dan dalam kondisi sulit sekalipun,” pungkas Astyana.[advertorial]
Tags
Ekbis