PULANG PISAU - Ruas jalan lintas Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala-Kurun, tepatnya di Desa Penda Barania, kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, terendam banjir.
Banjir yang merendam ruas jalan tersebut terjadi akibat curah hujan tinggi selama tiga hari belakangan ini.
Akibatnya, jalan yang sudah rusak dan berlubang tak terlihat oleh pengguna jalan, sehingga menyebabkan arus lalu lintas mengalami kemacetan, bahkan antrean cukup panjang baik roda dua terlebih roda empat yang mogok dan tak bisa melewati ruas jalan tersebut.
Bahkan, untuk menuju tujuan pengguna, khusus bagi kendaraan roda dua harus membayar Rp30 ribu dengan menggunakan jasa perahu kelotok yang disewakan warga sekitar dengan menempuh perjalanan sepanjang lebih kurang 2 kilometer ke lokasi tidak terendam banjir.
Untuk mengantisipasi kemacetan di ruas jalan tersebut, Satlantas Polres Pulang Pisau melakukan pengaturan jalan dengan sistem buka tutup 1 jalur, agar kendaraan yang lewat terus berhati-hati dan kemacetan tidak berkepanjangan.
"Tapi saat ini arus lalu lintas masih menimbulkan kemacetan karena kondisi jalan banyak lubang yang cukup dalam. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk untuk tidak bepergian apabila tidak mendesak," ujar Kanit Patwal Satlantas Polres Pulang Pisau, Aipda FX Agus Prianto, Selasa (5/5/2020).
Menurut Agus, pihaknya hingga kini terus melakukan berbagai upaya guna memperlancar arus lalu lintas, namun antrian panjang tetap terjadi akibat ruas jalan tersebut merupakan satu-satunya akses antara Palangka Raya-Kuala Kurun.
Dirinya kembali mengimbau kepada warga dan pengguna jalan yang melewati Desa Penda Barania untuk menahan diri tidak melakukan perjalanan, kecuali yang sifatnya mendesak.
"Sementara dari lapangan ketinggian air mencapai 35 hingga 40 sentimeter," pungkasnya.[metrokalimantan.com]
Tags
Peristiwa