MALINAU - Untuk mewujudkan penyuluh pertanian yang tangguh dan andal, diperlukan upaya khusus terkait dengan peningkatan profesionalisme penyuluh, pembenahan organisasi dan kelembagaan serta penyelarasan tugas dan fungsi Penyuluhan dan diseminasi.
Salah satu bentuk kegiatan tersebut adalah Kaji Terap Inovasi Pertanian.
Kaji terap merupakan metode Penyuluhan Pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah direkomendasikan sebelum didemonstrasikan dan atau dianjurkan.
Pelaksanaannya dilakukan oleh kontak tani dengan bimbingan penyuluh pertanian.
Dengan kaji terap spesifik lokasi diharapkan dapat diperoleh kesimpulan, apakah teknologi pertanian tersebut layak dan menguntungkan diterapkan di lokasi pertanian setempat.
Tujuan kaji terap, 1; Meyakinkan paket teknologi usaha tani padi yang paling sesuai dengn kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial ekonomi usahatani di wilayahnya.
Kemudia, 2; Mempercepat penyebaran informasi teknologi yang telah direkomendasikan secara umum. 3; Menyajikan berbagai paket teknologi Tajarwo dengan Varietas tertentu yang dapat dinilai dan dipilih oleh petani secara langsung.
Menindaklanjuti hal tersebut, Penyuluh Pertanian Lapangan, Handoko melakukan Kaji Terap di Lahan Tadah Hujan BPP Malinau Utara. Informasi ini dihimpun Widyaiswara BBPP Binuang, Susmawati melalui sambungan telepon, Selasa (21/4/2020).
Pada kaji terap tamanan padi yang dilaksanakan ini menggunakan sistem Jajar Legowo 4 : 1 dan yang diuji coba adalah penggunaan 5 varietas unggul sebagai petak utama (main plot).
Main plot terdiri dari Petak A1 = Infari 32, Petak A2 = infari 32, Petak B = Infari 32, Petak C = Infari 32, Petak D = Muncul.
Handoko menjelaskan Kaji Terap ini merupakan kegiatan uji komponen teknologi pertanian di wilayah kerja.
“Kaji Terap sebagai wahana untuk membuktikan dan menyakinkan bahwa teknologi yang diterapkan telah sesuai dengan kebutuhan spesifik lokasi," jelasnya.
“Kaji Terap juga sekaligus sebagai wahana pembelajaran bersama bagi Penyuluh dan Petani pelaku utama usaha tani," pungkas Handoko.[advertorial]
Tags
Ekbis