TENGGARONG - Kondisi pandemi Covid-19 tampaknya tidak mengendorkan kiprah Jumanan Tarigan, pengelola Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Lau Kawar yang berlokasi di Desa Sungai Merdeka Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
P4S Lau Kawar yang memiliki lahan seluas lebih kurang 20 hektare ini sudah memulai kegiatannya secara resmi sebagai P4S pada tahun 2012.
P4S Lau Kawar mengembangkan usaha budidaya pertanian terpadu. Ada beberapa usaha pertanian yang dikembangkan di lahan pertaniannya.
Mengusung konsep pertanian terpadu yang mengutamakan pemanfaatan setiap limbah yang dihasilkan dari satu usaha pertanian untuk digunakan sebagai sumberdaya bagi pertanian lainnya.
Serta upaya meminimalisir penggunaan input produksi dari luar.
Di antara usaha pertanian yang dilaksanakan adalah ternak ayam petelur, ternak ayam kampung super, usaha budidaya lele sistem bioflok, usaha penyediaan DOC ayam kampung super, dan budidaya hortikultura seperti cabai, tomat dan sayuran lainnya.
Demikian yang dijalankan oleh Jumanan sebagai pengelola P4S Lau Kawar. Ketika dihubungi Jumanan menjelaskan, saat ini kami terus berproduksi setiap hari 1.500 butir telur, 350 kilogram ikan lele per minggu, dan Senin 20 April 2020 panen 700 ekor ayam kampung super.
“Untuk ayam kampung super dipanen setiap 65 hari dengan berat antara 1,5 sampai 2 kilogram per ekor," ungkap Jumanan, Rabu (22/4/2020).
“Kami juga menyediakan DOC ayam kampung super, yang tersedia sebanyak 2.300 ekor per 21 hari. Dengan harga jual 9.000 per ekor," pungkas Jumanan.
Sebelumnya, Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menegaskan, pertanian merupakan usaha yang tidak mengenal kata resesi. Tak terkecuali dengan situasi mewabahnya Covid-19 seperti sekarang.
"Pada kondisi saat ini, di mana banyak usaha yang mengalami kelesuan, namun salah satu usaha yang tidak mengenal resesi adalah usaha pertanian," pungkas Dedi.[advertorial]
Tags
Ekbis