PARINGIN - Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, Kementerian Pertanian (Kementan) tetap menyiapkan pangan untuk masyarakat Indonesia dengan mendorong produksi padi dan jagung bulan Maret hingga April 2019.
Salah satu upayanya, yakni menjamin produksi Padi. Kementerian Pertanian bertekad mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Tekad ini seperti yang selalu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). "Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak boleh menyurutkan aktivitas pertanian," imbuhnya.
Ini sejalan dengan permintaan Presiden Joko Widodo, di mana pertanian tetap harus terus berproduksi. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof Dedi Nursyamsi pun mengatakan ini di berbagai kesempatan.
Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan.
"Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita. Jangan lupa untuk tetap perhatikan protokol penanganan covid 19 di lapangan," jelas Dedi.
Petani di Desa Muara Pitap, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan tetap melakukan panen padi, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sekaligus Koordinator BPP Paringin Selatan Eka Hastuti SPt, Kamis (23/4/2020) menjelaskan, panen yang dilakukan hari itu merupakan panen pertama di tahun 2020.
Eka menyebut petani tetap melakukan panen dengan memperhatikan imbauan dari pemerintah, terutama untuk selalu menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Hasilnya, dengan menggunakan jenis bibit padi Situ Patenggang, para petani di daerah ini mampu menghasilkan gabah padi berkisar 4,7 sampai 5 ton gabah kering panen per hektarenya," terangnya.
Jika dibandingkan panen sebelumnya, lanjutnya, produksinya stabil, walaupun ada serangan ulat pelipat daun.
"Untuk panen yang dilaksanakan kali ini belum menggunakan Combine Hasvester dan lahan yang dipanen kurang lebih sebanyak 5 hektare," tuturnya.
Sementara itu, penggunaan benih pada jenis baru mendongkrak hasil panen petani di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
“Varietas yang kami tanam Situ Patenggang sehingga hasilnya tinggi," ungkap Artawan selaku Ketua Kelompok Tani (Poktan) Karya Nyata.
Artawan hanyalah salah satu petani yang merasakan hasil panennya bagus. Bersama puluhan rekannya yang tergabung di Kelompok Tani Karya Nyata Desa Muara Pitap, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, produksi sawahnya mencapai 4,7 ton per hektare.
“Alhamdulillah, karena kita pakai benih baru Varietas Situ Patenggang, sehingga hasilnya bagus dan memuaskan. Untuk musim tanam berikutnya rencananya kami membawa varietas IP 200, dan semua ini berkat adanya bimbingan dan pendampingan dari Ibu Eka Hastuti selaku Penyuluh WKPP dan Dinas Pertanian Balangan,“ papar Artawan dengan wajah berbinar.
Ungkapan Artawan dibenarkan Koordinator Penyuluh BPP Paringin Selatan, Eka Hastuti, S.Pt. Menurut Eka, capaian produktivitas yang tinggi ini tak lepas dari semangat petani untuk menyediakan pangan bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
“Penyuluh pertanian di Kostratani juga senantiasa mendampingi petani dan memberikan informasi agribisnis kepada petani walau lagi social distancing atau phsycal distancing,” pungkas Eka.[advertorial]
Tags
Ekbis