BENGKAYANG - Di tengah situasi maupun kondisi mewabahnya virus Corona saat ini, tak sedikit yang dibuat panik. Apalagi tak sedikit pula perusahaan industri ataupun mall yang terpaksa merumahkan karyawannya.
Alhasil, kemandirian dalam bertahap hidup sangat dibutuhkan agar mampu melewati masa-masa sulit pandemi Covid-19. Terlebih kapan berakhirnya musibah ini tidak diketahui pasti.
Satu di antara sekian yang berusaha bertahan hidup dengan kemandirian adalah Gesang Metro Waluyo. Anak muda kelahiran 17 November 1991 ini tampak tak terlalu sulit menghadapi situasi Corona, mengingat Ia punya keahlian dalam bertani.
Skill pertanian Ia dapat dari Sekolah Pertanian Pembangunan SPP-SPMA Banjarbaru 2010 silam. Dengan kemampuan itu juga kini Ia dipercaya menjadi Ketua P4S Agro 17 Mandiri di Dusun Sigonde Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas Bengkang, Provinsi Kalimantan Barat.
P4S yang dipimpin Gesang juga merupakan salah satu dari P4S binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang.
"Saya sejak sekolah di SPP SPMA Banjarbaru sudah mengenal pertanian," tutur Gesang, Sabtu (11/4/2020).
Menurut Gesang, di lapangan banyak petani yang sudah tua atau tidak produktif lagi bekerja di sawah atau kebun. Kendati demikian, mereka tetap mampu memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil pertanian.
Berkaca dari fakta itu, setelah menamatkan pendidikan di SPP SPMA, Gesang pun memutuskan langsung menjadi petani.
Kini P4S Agro 17 Mandiri memiliki lahan seluas 2,5 hektare. Untuk usaha tani yang dikembangkan adalah hortikultura dengan komoditi unggulan tanaman bengkuang.
"Tidak cukup dengan 2,5 hektare tanah yang dimiliki untuk menaman bengkuang, saya juga sewa tanah seluas 1 hektare," ungkap Gesang.
Menurutnya, bekerja sebagai petani, tidak mengalami kehilangan pekerjaan saat ribuan penduduk Indonesia kehilangan pekerjaan akibat wabah Covid-19.
Kini di saat ribuan penduduk Indonesia berharap bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hidup, Gesang justru terus bekerja menaman kebutuhan pokok bahan pangan.
"Kebutuhan pangan kami tercukupi, dan tetap mendapatkan penghasilan," imbuhnya.
Bukan itu saja, Gesang juga mampu mempekerjakan anak-anak muda putus sekolah yang tidak mampu menjadi buruh tani.
"Mereka saya motivasi untuk bekerja menjadi petani," beber Gesang.
Saat ini petani membuktikan jika pekerjaan menjadi petani adalah pekerjaan yang bisa dijadikan usaha sebagai mata pencaharian yang bisa bertahan.
Sementara itu, sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), di mana saat ini berada di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19.
"Pandemi Covid-19 ini sangat luar biasa dampaknya bagi aspek kehidupan kita," terang Dedi di Jakarta, Rabu (8/4/2020) lalu.
Namun demikian, pertanian tidak boleh berhenti terutama untuk melawan serangan ini. Sektor pertanian yang menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.[advertorial]
Tags
Ekbis