TANJUNG SELOR - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah menjamin stok pangan, walaupun seluruh masyarakat di belahan dunia manapun saat ini begitu was-was dengan adanya pandemi Covid-19 yang semakin meluas.
Tetapi yang harus dilakukan oleh masyarakat saat ini adalah selalu waspada, tidak panik dan melakukan semua protokol kewaspadaan.
“Apapun yang terjadi pertanian tidak boleh berhenti. Pertanian itulah yang menyediakan pangan," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
Menurut Dedi, yang dinamakan pejuang atau pahlawan bukan hanya dokter maupun perawat, tapi juga seluruh petani di Indonesia. Karena petani yang menyediakan pangan.
"Coba bayangkan kalau sekarang dalam kondisi Covid-19 pangan bermasalah maka akan sulit, maka dari itu pertanian tidak boleh berhenti,” imbuhnya.
Dedi mengatakan, pertanian itu berperan sebagai penyedia pangan sumber karbohidrat, vitamin, dan protein, tidak kenal hari libur, produksi bahan makanan pada masa pandemi covid19 tetap terus berjalan.
Seperti yang dilakukan P4S Maspul II Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan yang juga memiliki izin usaha dalam menyalurkan pupuk bersubsidi, berkomitmen untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi kepada petani melalui Kelompok Tani.
Pendistribusian dilakukan tepat waktu agar petani juga dapat menggunakannya dalam usaha tani secara tepat waktu dan tepat dosis. Sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan produksi dan produktivitas padinya.
Menurut Masjidil selaku pengelola P4S Mspul II Sebatik, untuk kebutuhan MT 1, sudah disalurkan kepada 30 Kelompok Tani di Pulau Sebatik sesuai dengan rencana dalam ERDKK.
Pada bulan April ini P4S Masjidil II telah menyalurkan pupuk bersubsidi di Kepulauan Sebatik kepada 30 Kelompok Tani berupa pupuk urea dan NPK.
Untuk pupuk Urea sebanyak 1.010 ZAK atau 50,5 Ton dan 2.395 ZAK pupuk NPK atau 119,75 Ton. Kebutuhan pupuk bersubsidi berdasarkan ERDKK harus dapat didistribusikan tepat waktu, sehingga dapat digunakan sesuai fase pertumbuhan tanaman padi.
Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia bagian Sabah dan Serawak mempunyai lahan sawah potensial lebih kurang 870 hektare yang dapat ditanami 2 kali setahun. Panen padi MT 1 di Pulau Sebatik diperkirakan pada bulan Juni sampai Juli mendatang.
Lebih lanjut Masjidil menginformasikan, jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Nunukan sesuai dengan ringkasan ERDKK tahun 2020 yang telah disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, adalah untuk pupuk Urea 2.397,3 ton, pupuk SP36 sebesar 385,45 ton, pupuk ZA 387 ton, pupuk NPK 3.775, 4 ton dan pupuk organik sebesar 456,6 ton.
“Pupuk bersubsidi yang disalurkan tersebut untuk mendukung upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi di Pulau Sebatik," pungkas Masjidil.[advertorial]
Tags
Ekbis