JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Dr Syahrul Yasin Limpo (SYL) secara resmi mengukuhkan 67 Duta Petani Milenial dan Petani Andalan se-Indonesia.
Pengukuhan dilakukan melalui Video Conference (Vicon) dari Agriculture War Room (AWR) Kementan, Jakarta, Senin (13/4/2020).
Pengukuhan yang dimulai sejak pukul 09.00 Wita ini juga dihadiri Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Juga para pejabat Eselon II lingkup Kementan, Staf Ahli Menteri, pejabat lainnya di Jakarta, dan disaksikan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang berada di bawah naungan BPPSDMP juga melalui vicon.
Pengukuhan diawali dengan pembacaan SK Mentan kemudian diikuti dengan pembacaan profil satu per satu para Duta Petani Milenial dan Petani Andalan dari DI Aceh sampai Papua Barat secara berurutan, termasuk jenis usaha yang dikembangkan tiap petani ini.
Para petani milenial dan petani andalan inipun dilengkapi struktur organisasi Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan pembangunan pertanian masa bakti 2020-2022.
Sebelum dikukuhkan Mentan, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi, melaporkan kepada Mentan bahwa para petani ini merupakan garda terdepan dalam upaya distribusi hasil pertanian dan mendukung program ketersediaan pangan di 34 provinsi.
“Berdasarkan data BPS, jumlah petani muda juga mengalami penurunan sebanyak 415 ribu orang dari 2017 ke 2018. Karena itu, kita perlu mendorong para petani milenial untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern,” kata Dedi.
Menurut Dedi, keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian. Mereka pun diharapkan mampu menarik minat generasi milenial menekuni usaha di bidang pertanian.
"Apalagi, sudah banyak petani milenial yang kini telah menjadi pengusaha sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir," hilirnya.
Mentan SYL dalam arahannya menyampaikan keprihatinan terhadap Covid-19 yang tengah melanda seluruh wilayah.
"Saya berharap walaupun kita tengah menghadapi Covid-19 tapi apa yang jadi harapan bersama soal pertanian yang maju, modern, harus berbeda dengan yang lalu," terangnya.
Kementerian Pertanian, lanjutnya, akan total memajukan pertanian dengan memanfaatkan potensi alam di daerah masing-masing.
"Dalam bidang pertanian bicara program maka yang harus dilihat adalah manusia petani merupakan orang yang produktif," sebut SYL.
Dalam menghadapi virus Corona, bukan saja kemampuan medis saja, tapi pertanian juga harus mendapat perhatian serius dalam hal pertanian efektif, efisien dan transparan.
"Saya harapkan petani milenial dan petani andalan menjadi motor penggerak dalam menyerukan dan memberi semangat kepada penyuluh dan petani untuk tetap menggerakkan roda pembangunan sektor pertanian di negara ini," pinta mantan Gubernur Sulsel ini.[advertorial]
Tags
metro