Gotong Royong Bersama Penyuluh, Petani HST Sukses Panen Padi

Gotong Royong Bersama Penyuluh, Petani HST Sukses Panen Padi

BARABAI - Pangan merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk tetap bertahan hidup. Pangan juga merupakan hak bagi setiap anak bangsa untuk mendapatkannya.

Hal inilah yang terus memacu petani di Indonesia, khususnya di Kecamatan Batang Alai Selatan (BAS) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HST) untuk terus menanam hingga memanen bahan pangan utama, seperti padi atau beras.

Ini bahkan harus tetap dilakukan walaupun di tengah kekhawatiran akan pandemi Covid-19 yang terus membayangi. 

Ini senada dengan apa yang disampaikann Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi.

Dedi mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, apapun yang terjadi pertanian tidak boleh berhenti. 

Hal ini tentu saja tidak lepas dari peran penyuluh pendamping yang dengan sabar dan penuh tanggung jawab selalu mendampingi petani dan kelompok tani dalam kegiatan olah tanam hingga panen yang dilakukan petani di wilayah binaannya. 

Seperti yang disampaikan Pitri selaku PPL di BPP Kapar yang mendampingi petani di Desa Labuhan Kecamatan BAS, Kabupaten HST.

Kelompok Tani (Poktan) Tau’un sedang melakukan panen padi seluas 20 hektare dengan varietas Impari 9 dan tingkat produktivitas sebesar 4.8 ton per hektare, Jumat (17/4/2020).

“Walau hanya menggunakan sabit dan kekuatan tangan manusia,  alhamdulillah dengan penuh rasa syukur yang mendalam kegiatan panen ini masih dapat berjalan dengan lancer," ungkap Pitri.

Kegiatan panen tidak menggunakan Alsintan (combine harvester), dikarenakan sulitnya mencari sewaan/pinjaman di tengah panen raya seperti sekarang ini. 

Lebih lanjut ketua Poktan Tau’un Irpani mengatakan, dengan kelangkaan ataupun kesulitan mencari peminjaman Alsintan untuk kegiatan panen, tidak menyurutkan semangat petani.

Dengan bergotong royong dan tetap menjaga jarak serta protokol kesehatan di tengah pandemik Covid-19 dalam kegiatan panen tersebut.

“luas hamparan panen sebesar 20 hektare akhirnya bisa selesai juga dalam 5 hari dengan tenaga manusia sebanyak 30 sampai 35 orang," sebut Irfani.

Irpani juga berharap ke depannya Poktan Tau’un dapat memiliki sendiri mesin perontok (Power Thesher) padi, sehingga untuk kegiatan perontokan padi dapat lebih efektif dan efisien.

Menurut informasi yang dihimpun Widyaiswara BBPP Binuang saat ini Poktan sudah mengajukan proposal ke Dinas Pertanian (Distan) terkait guna mendapatkan Alsintan khususnya mesin perontok tersebut.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama