BUNTOK - Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Komitmen selalu diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) di hampir setiap momen.
Berbagai program dilakukan di seluruh lingkup Eselon I Kementan, dan saling berkolaborasi mewujudkannya. Termasuk Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP).
Kepala BPPSDMP, Prof Dedi Nursyamsi bahkan telah mencanangkan 3 program aksi sebagai acuan pelaksanaan program Kementerian Pertanian tersebut.
Tiga program aksi itu, yakni Komando Strategis Pembangunan Pertanian atau Kostratani. Kemudian penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi untuk mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial 2,5 juta selama 5 tahun.
Selanjutnya, penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan, seperti Gedor Horti, Grasida, Sikomandan, KUR, PMS, dan Gratieks.
Pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, seperti yang disampaikan oleh Mentan SYL, tidak boleh membuat aktivitas pertanian berhenti.
Kementan akan terus mengoptimalkan SDM pertanian untuk menggenjot produksi dan produktivitas bahkan ekspor. Ini sesuai arahan Presiden bahwa pertanian tetap harus terus berproduksi di tengah-tengah bencana internasional Covid-19.
Karenanya, petani dan penyuluh sebagai pelaku utama pertanian dan pendamping petani garda terdepan pembangunan pertanian, berjibaku di lapangan untuk terus beraktivitas tanpa lelah tiada henti untuk menjada ketersediaan pangan di lapangan.
Bukti di lapangan saat ini panen terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Darhani Ruslan, Ketua Kelompok Tani Suka Damai Desa Tanjung Jawa, Kecamatan Dusun Selatan bersama anggota melalukan panen padi.
Panen turut didampingi Penyuluh Pertanian Desa Tanjung Jawa, Kepala UPT. BPP Dusun Selatan, Aparatur Desa, Kepala Bidang TPH beserta rombongan dari Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Barito Selatan, Rabu (8/4/2020).
Varietas padi yang dipanen adalah varietas Unggul Lokal (Siam : Siam Palui, Siam Pahit, Siam Putih dan Siam Kerdil) di atas lahan sawah milik para anggota seluas 30 hektare dengan produktivitas 3,8 ton per hektare.
Penyuluh pendamping Poktan Suka Damai, Ike Hariana A.Md menyampaikan, Desa Tanjung Jawa adalah Desa yang potensial mendukung kegiatan sektor pertanian tanaman pangan khususnya padi sawah. Potensi luas tanam padi mencapai ± 350 hektare.
“Potensi ini dapat dimaksimalkan apabila adanya pembinaan dan perhatian yang baik dari Instansi terkait dan Pemerintah Desa," jelas Ike.
Darhani mewakili anggota poktan mengharapkan agar Instansi terkait dan pemerintah desa dapat terus melakukan pendampingan dan dukungan kepada petani, khususnya di Kecamatan Dusun Selatan.
“Kami mohon dukungan seperti bantuan pupuk bersubsidi, kegiatan pelatihan maupun kegiatan gerakan pengendalian OPT atau Gerdal," ungkap Darhani.[advertorial]
Tags
Ekbis