NUNUKAN - Perlawanan untuk menekan penyebaran virus Corona memang bisa dilakukan melalui ilmu kesehatan. Tetapi selain itu, asupan pangan juga mempunyai peranan yang tak kalah signifikan.
Dalam keterangan tertulis, Minggu (12/4/2020) Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melalui konferensi pers menyatakan, untuk melawan virus Corona tidak hanya bisa dengan Medical sains, tetapi tidak kalah penting adalah juga butuh makan dan protein, karena tidak akan bisa sehat tanpa itu.
Bahkan tidak akan bisa fight dengan virus yang sangat dahsyat, di mana yang bisa survive hanya mereka yang memiliki asupan makan yang cukup dan protein yang tersedia, sehingga sektor pertanian menjadi harapan dan tulang punggung di tengah upaya pemerintah menanggulangi wabah Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.
Sudah menjadi kewajiban bahwa Kementerian Pertanian bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan pangan untuk 267 juta penduduk Indonesia, dan itu merupakan spirit tidak hanya bagi keluarga besar Kementerian Pertanian tetapi juga semua pelaku pembangunan pertanian
Lebih lanjut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, meskipun di tengah pandemi Copid-19, sektor pertanian tidak berhenti bahwa peran petani justru menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian.
Hal itu karena dengan panen, lanjut Dedi, maka pangan akan selalu ada sebagai imunitas utama untuk melawan Covid-19. Pangan memegang peran yang sangat penting, yaitu hidup matinya suatu bangsa.
“Saat ini, pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis, tetapi juga segenap insan pertanian harus bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat,” jelas Dedi.
Kelompok Tani (Poktan) Mattirowali yang berlokasi di Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur melakukan kegiatan ubinan varietas ciherang, inpari 36, Kristal.
Kegiatan ubinan dilakukan di lahan Kamaruddin dengan luas lahan 2,5 hektare, dalam pengambilan ubinan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu hasil ubinan 6,08 ton per hektare, 4 ton per hektare, 6,2 ton per hektare dengan rata-rata produktivitas sebesar 5,4 ton per hektare, Rabu (15/4/2020).
Saat kegiatan ubinan dan panen, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nunukan, Masniadi S.Hut MAP meminta agar senantiasa mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan Pemerintah.
"Melaksanakan kegiatan di lapangan harus tetap berhati-hati dan waspada, karena saat ini sedang menghadapi pandemi Covid-19," kata Masniadi.
Beliau tetap memberikan dorongan dan motivasi kepada petani bersama seluruh penyuluh yang berada di Kabupaten Nunukan agar tetap semangat supaya mampu mendorong petani meningkatkan produksi.
Dengan dengan dorongan para penyuluh dan bimbingan dari Dinas Pertanian diharapkan produktivitas di lahan-lahan yang ada semakin meningkat sehingga pendapatan kesejahteraan masyarakat meningkat.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Sekretaris Dinas Fredy, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Sambio, Kasi Penyuluhan Antonia T.K, Kasie Tanaman Pangan Christian Tandi, para Penyuluh dan POPT.
Penyuluh pertanian Desa Binusan, Kecamatan Nunukan, Fadli Ramadhani SP menjelaskan, luas lahan sawah yang akan dipanen secara berkelanjutan seluas 22 hektare.
“Dari hasil ubinan per hektare pada musim tanam ini mencapai 5,4 ton per hektare. Ini merupakan hasil upaya bersama antara petani, penyuluh dan POPT dalam mendampingi petani binaan untuk panen padi meski saat pandemi COVID -19," tutup Fadli.[advertorial]
Tags
Ekbis