Diintai Covid-19, Poktan di Kotim tetap Semangat Panen Padi

Diintai Covid-19, Poktan di Kotim tetap Semangat Panen Padi

SAMPIT - Semangat insan pertanian, baik petugas penyuluh maupun petani dalam memenuhi hajat hidup rakyat Indonesia, tak perlu diragukan lagi. Faktanya, meski di tengah pandemi virus Corona, mereka tetap berjuang menyediakan stok pangan.

Aktivitas panen padi di beberapa provinsi di Tanah Air yang kini marak dilakukan, menjadi bukti keseriusan insan pertanian. 

Satu di antara mereka adalah petani dari kelompok tani Desa Basirih Hilir dan Handil Sohor, di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah.

Penyuluh Pertanian Lapangan pendamping Poktan Rukun Makmur, Karya Baru 1 dan Karya Baru 2, Bawuk Hariyati terus memotivasi dan memberikan pemahaman langsung kepada para petani di lapangan.

Termasuk juga melalui komunikasi jarak jauh dalam melaksanakan aktivitasnya agar sesuai dengan ketentuan dan mematuhi Protokol Kesehatan WHO tentang pencegahan penularan virus Corona.

"Kami bersama anggota kelompok tani, tetap semangat panen padi walau virus Corona tengah mewabah," kata Bawuk melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Humas BBPP Binuang, Rabu (8/4/2020).

Bawuk menyebutkan, saat ini tanaman padi mereka sedang diserang hama wereng. Meskipun sudah dilakukan pengendalian dengan cara disemprot pestisida, namun hama masih ada di batang padi.

Ketua Poktan Rukun Makmur, Wahyu mengatakan, luas panen mencapai 25 hektare merupakan milik 3 Poktan yang tersebar dalam satu kecamatan. Para anggota berupaya maksimal untuk melakukan panen agar hemat waktu dan biaya dengan memanfaatkan alat mesin pertanian (Alsintan) combine harvester bantuan Kementan pada 2019.

"Kami bersyukur hasil panen kali ini cukup baik walau memang ada serangan hama. Bisa mencapai 4,5 ton per hektare, sementara harga GKP sekitar Rp4.500 per kg. Bantuan Alsintan dari Kementan berupa mesin pengolah tanah, alat panen dan lainnya sangat memudahkan kami melakukan usaha tani sekaligus dapat menekan biaya produksi setiap musim tanam," papar Wahyu.

Alim, Ketua Poktan Karya Baru 2 yang yang juga mewakili petani setempat, mengapresiasi dukungan dan Bantuan insektisida untuk pengendalian hama wereng serta pendampingan oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Samuda, H. Wiyono, dan penyuluh lapangan Bawuk yang selalu aktif berinteraksi selalu membantu petani untuk mengatasi masalah yang dihadapi petani.

"Meskipun diintai Corona, kami tidak bisa menunda panen. Instruksi Mentan tentang Protokol Kesehatan sangat kami patuhi. Utamanya adalah jaga jarak, hindari kerumunan, banyak minum, makan cukup, sering cuci tangan dengan sabun di air mengalir serta memakai masker, sangat kami patuhi karena petani tak ingin tertular virus corona," jelas Alim.

Anggota Poktan Karya Baru 2 sendiri memiliki luas lahan sekitar 25 hektar

Sebelumnya, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), terkait pengawalan ketat ketersediaan 11 komoditas pokok kebutuhan masyarakat, di tengah pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 ini sangat luar biasa dampaknya bagi aspek kehidupan kita. Namun pertanian tidak boleh berhenti terutama untuk melawan serangan ini. Sektor pertanian yang menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Masalah pangan sangat utama dalam kondisi apapun," kata Dedi di Jakarta.

"Insan pertanian yang berjuang menyediakan pangan menjadi pejuang Covid-19. Ini saatnya kita menjadi pahlawan untuk menyelamatkan bangsa, tentunya dengan memperhatikan protokol pencegahan Covid-19 saat beraktivitas di tengah lapangan," pungkas Dedi.[advertorial]
Lebih baru Lebih lama