MARTAPURA - Panen tiada henti. Itulah ungkapan yang lebih tepat menggambarkan situasi nyata saat ini di lapangan.
Tidak hanya padi, salah satu sumber pangan lainnya seperti jagung turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional di tengan pandemi Covid-19.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta insan pertanian Indonesia untuk mengamankan kebutuhan pangan dari hulu sampai hilir, dari produksi sampai distribusi.
"Kegiatan pertanian tidak boleh berhenti, jika pertanian berhenti maka kehidupan juga berhenti. Dorong terus aktivitas pertanian agar program pembangunan pertanian tidak berhenti di tengah jalan," pintanya.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursamsi menegaskan untuk terus menggencarkan Kostratani.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan seluruh perangkatnya harus support penuh program utama Kementan saat ini, di antaranya penanggulangan Covid-19, penyediaan pangan, social safety net.
"Kostratani harus bergerak setiap hari, pertanian tidak boleh berhenti," jelasnya.
Semangat orang nomor satu di Kementan tersebut turut membakar semangat petani, penyuluh pertanian lapangan dan tenaga teknis pertanian lainnya yang ada di BPP.
Kelompok Tani (Poktan) Sabar Subur Makmur Desa Belimbing, Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan didampingi oleh Penyuluh Pertanian melaksanakan panen jagung hibrida varietas bisi 228, Senin (20/4/2020).
Penyuluh Pertanian, M Malwi menjelaskan, luasan panen hari ini 1,5 hektare dengan produktivitas mencapai 8,2 ton perhektare. “Hasil yang bisa dibilang bagus," jelasnya.
Malwi menambahkan, panen jagung kali ini dilakukan secara manual tidak menggunakan Alsintan seperti combine harverter, mengingat lokasi panen di daerah gunung/berbukit.
“Khusus untuk wilayah belimbing lama pemasaran tidak ada masalah, begitu panen langsung diantar ke lokasi pembeli yang berada di Pasar Martapura," pungkas Malwi.[advertorial]
Tags
Ekbis