KOTABARU - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, komoditas pertanian pada masa pandemi Covid-19 merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh segenap masyarakat.
Untuk itu, produksi pangan harus tetap jalan, tidak boleh terhenti untuk menjaga stabilitas perekonomian di masa pandemi.
Menteri yang akrab disapa SYL ini juga menegaskan, hal penting dalam menghadapi virus Corona adalah mematuhi protokol kesehatan, seperti pemakaian masker.
“Virus corona memang sesuatu yang sangat serius harus dihadapi," jelasnya.
Untuk itu, dia pun meminta semua pihak tidak merasa lebih kuat kemudian sembrono dalam menghadapinya. Sebab, seluruh dunia juga berhadapan dengan penyakit ini.
“Di saat seperti ini terjadi berbagai hal di bidang ekonomi, tapi kita masih bisa ekspor pangan. Nah itu yang juga menjadi sesuatu hal yang penting," ungkapnya.
Sudah menjadi kewajiban bahwa Kementerian Pertanian bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan pangan untuk 267 juta penduduk Indonesia, dan itu merupakan spirit tidak hanya bagi keluarga besar Kementerian Pertanian, tetapi juga semua pelaku pembangunan pertanian.
Lebih lanjut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, saat ini, pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis, tetapi juga segenap insan pertanian harus bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.
Rabu (22/4/2020) Bidang TPH Dinas Pertanian Kotabaru, Petugas BPS kotabaru, dan PPL turun bersama dalam melakukan kegiatan pengubinan padi sawah di 3 desa, yakni Desa Langkang Lama dan Desa Kulipak Kecamatan Pulau Laut Timur, serta Desa Salino Kecamatan Pulau Laut Tengah.
“Hari ini kami bersama-sama turun 3 titik lokasi untuk melakukan kegiatan pengubinan padi sawah bersama, yakni PPL Setempat, Petugas BPS Kotabaru, dan Bidang TPH Dinas Pertanian Kotabaru," jelasnya.
Untuk Desa Langkang Lama, Kecamatan Pulau Laut Timur, petani bersama PPL M Rizali SP turun di lokasi lahan petani Misran dari Poktan Karya Tani, di mana telah melakukan pengubinan padi sawah dengan Varietas Inpari 39.
"Ini menghasilkan Provitas 5,1 ton GKP luas lahan 1 hektare," ujar Ummi Kholilah Nasution SP selaku KJF Kabupaten Kotabaru.
Kemudian lanjut ubinan padi sawah di Desa Salino, Kecamatan Pulaul Laut Tengah di lahan M Idham dari Poktan Semangat Baru dengan luas lahan 2 hektare, Varietas Inpari 39, Provitas 5,25 ton per hektare bersama PPL setempat, Ratih Puja K SP.
Terakhir dilakukan di Desa Kulipak, Kecamatan Pulau Laut Timur dengan penyuluh Khairin Errisa Rusmilawati SP di lokasi lahan petani milik pak Misran dari Poktan Suka Maju dengan luas lahan 0,98 hektare Varietas Mekongga Provitas 6,36 ton GKP.
“Dari hasil ubinan ini merupakan hasil upaya bersama antara petani, penyuluh, Dinas Pertanian Kotabaru, dan BPS Kotabaru dalam mendampingi petani binaan untuk panen padi meski saat pandemi Covid-19," tutupnya.[advertorial]
Tags
Ekbis